Beranda | Artikel
Bacaan Dzikir Pagi - Meminta Ilmu, Rezeki dan Amal
Selasa, 26 Oktober 2021

Bersama Pemateri :
Ustadz Abdullah Zaen

Bacaan Dzikir Pagi – Meminta Ilmu, Rezeki dan Amal merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Fiqih Doa dan Dzikir yang disampaikan oleh Ustadz Abdullah Zaen, M.A. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Senin, 18 Rabi’ul Awal 1443 H / 25 Oktober 2021 M.

Kajian Tentang Bacaan Dzikir Pagi – Meminta Ilmu, Rezeki dan Amal

Bacaan yang dianjurkan untuk kita baca di pagi hari antara lain adalah doa yang insyaAllah sudah tidak asing bagi kebanyakan kita, yaitu doa yang berbunyi:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepadaMu; ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, amal yang diterima.”

Landasan dari doa ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan dinilai Hasan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani Rahimahumullah, dari Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha istri Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Beliau menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam rutin membaca doa di atas setiap selesai shalat subuh.

Ini adalah sebuah doa yang luar biasa. Menjelaskan betapa Islam itu ingin agar setiap pagi umatnya mempunyai target yang jelas. Pada hari itu apa yang dicari. Hal ini sangat penting agar kita terarah dan terus berada di atas jalan yang benar, tidak terombang-ambing dengan keadaan, tidak gampang ikut-ikutan, tidak seperti air di atas daun talas (tidak punya prinsip).

Ketika seseorang mempunyai target, waktu dalam sehari itu sudah jelas digunakan untuk apa. Biasanya orang-orang yang ngobrol sampai berjam-jam dan suka membuang-buang waktu, mereka adalah orang-orang yang tidak punya terget.

Terget seorang muslim

Inilah bagusnya Islam, target yang akan kita pelajari itu bukan hanya terkusus untuk para pegawai dan bisnisman, akan tetapi target ini berlaku bagi setiap muslim, apapun profesinya. Target itu ada tiga, yaitu:

1. Ilmu yang bermanfaat

Menit ke-10:28 Setiap pagi kita harus berupaya memiliki target “hari ini saya harus mendapatkan tambahan ilmu agama”. Makna ilmu yang bermanfaat adalah ilmunya benar dan diamalkan. Sehingga efeknya akan mendekatkan diri kita kepada Allah.

Sebagian ulama ketika menerangkan “ilmu yang bermanfaat” adalah ilmu yang mendekatkanmu kepada Allah. Jadi semakin ngaji itu semakin dekat kepada Allah. Berarti kalau semakin ngaji semakin jauh dari Allah, itu berarti ilmunya tidak benar.

Ada tiga jenis ilmu yang bermanfaat:

  1. Ilmu tentang Allah, yaitu segala hal yang dengannya kita jadi kenal kepada Allah.
  2. Ilmu tentang jalan yang mendekatkan kita kepada Allah, yaitu mempelajari ayat-ayat Allah, hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, belajar cara shalat, cara puasa, cara dzikir dan doa.
  3. Ilmu tentang akhirat, yaitu nanti di akhirat kita akan bertemu apa saja, perjalanan kita bagaimana, ketika kita mati nanti di kuburan akan ditanyakan apa saja, apa yang nanti disediakan oleh Allah di surgaNya, bagaimana nanti orang-orang yang selamat melewati shirath, nanti di padang mahsyar siapa saja orang-orang yang akan dilindungi/dinaungi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, apa saja amalan-amalan yang bisa mengantarkan kita ke surga, apa balasan yang Allah sediakan di surga.

2. Rezeki yang baik

Menit ke-19:57 Sebagian ulama menjelaskan rezeki yang baik itu adalah rezeki yang halal. Dengan rezeki yang halal ini hati kita akan tenang, membuat kita kuat beribadah, menjadi sebab amalan kita diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan menyebabkan keberkahan.

Maka sudah saatnya kalau kita merasa rumah tangga kita tidak nyaman, anak-anak susah diatur, pasangan kita juga demikian, coba dicek apakah rezeki yang kita berikan kepada keluarga kita halal atau tidak.

Oleh karena itu inilah rahasia permintaan yang pertama dalam doa ini adalah “ilmu yang bermanfaat”. Karena seseorang tidak bisa membedakan mana yang baik atau buruk, mana yang halal atau haram kalau tidak punya ilmu. Sebelum kita mendapatkan rezeki yang baik kita perlu ilmu yang bermanfaat.

‘Umar bin Khattab Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu pernah memberi pengumuman: “Siapapun yang belum belajar fiqih jual-beli tidak boleh jualan di pasar.” Aturan ini diberlakukan karena banyak orang yang bisnis dengan cara yang haram disebabkan mereka tidak tahu bahwa itu haram.

3. Amalan yang diterima

Menit ke-28:50 Semangat beramal itu bagus, tapi kita harus berupaya keras bagaimana supaya amal diterima. Jadi ketika beramal, pikiran kita bukan hanya beramal, tapi juga harus berpikiran “amal yang akan/sedang saya kerjakan ini bakalan diterima atau tidak?” Betul bahwa hanya Allah yang tahu, tapi Allah membuat aturan amalan apa saja dan yang memenuhi kriteria seperti apa yang akan diterima.

Syarat amalan diterima:

  1. ikhlas,
  2. sesuai tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,
  3. menghindari hal-hal yang bisa mengakibatkan amalan ditolak.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sudah mendapatkan ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan yang diterima, tapi beliau tetap rutin membaca doa ini. Berarti kita yang tidak punya jaminan untuk mendapatkan tiga hal ini lebih pantas untuk rutin membacanya. Maka setelah tahu ilmunya jangan sekali-kali ditinggalkan.

Bagaimana pembahasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian Bacaan Dzikir Pagi – Meminta Ilmu, Rezeki dan Amal


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/50934-bacaan-dzikir-pagi-meminta-ilmu-rezeki-dan-amal/